Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resort Cianjur, Jawa Barat, menangkap dua orang anggota gerombolan bermotor pelaku pembacokan yang masih berstatus pelajar terhadap pengendara di Jalan Raya Cilaku, sehingga korban mengalami luka parah di bagian punggung.
Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto di Cianjur Sabtu, mengatakan pihaknya menangkap kedua pelaku setelah mendapat laporan dari keluarga korban dan video pembacokan yang beredar di media sosial.
"Keduanya AH (15) dan MH (15) masih duduk di bangku SMP di Cianjur, ditangkap setelah kami mendapat laporan dari korban. Keduanya ditangkap petugas di rumah orang tuanya masing-masing, Jumat (12/1)," katanya.
Tono menjelaskan, aksi yang dilakukan kedua orang pelaku secara acak menyasar pengguna jalan yang mereka temui atau berpapasan di Jalan Raya Cilaku, sehingga saat bertemu dengan korban, keduanya langsung melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menyabetkan senjata tajam.
Setelah membacok korban, pelaku melarikan diri ke arah kota Cianjur, sedangkan warga yang melihat korban terkapar bersimbah darah langsung membawanya ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis.
"Korban mengalami luka parah di bagian punggung akibat sabetan senjata tajam jenis celurit, hingga saat ini korban masih menjalani perawatan di RSUD Sayang Cianjur," katanya.
Keduanya tambah dia, setelah menjalani pemeriksaan merupakan anggota gerombolan bermotor dengan jabatan ketua dan wakil ketua yang selama ini kerap melakukan aksi meresahkan masyarakat itu, dijerat dengan pasal 351 ayat (1) juncto pasal 55 KUHP dengan ancaman kurungan 2 tahun 8 bulan penjara.
Seiring tingginya kriminal jalanan selama beberapa pekan terakhir ungkap dia, terutama saat akhir pekan, membuat pihaknya meningkatkan patroli gabungan termasuk melibatkan jajaran Polsek, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga terutama pengguna jalan.
"Kami menggencarkan patroli gabungan setiap malam termasuk malam Sabtu dan Minggu, guna menekan aksi kriminal jalanan yang kerap terjadi. Kami juga mengimbau orang tua untuk mengawasi anaknya agar tidak terlibat dalam gerombolan bermotor dan kegiatan negatif lainnya," kata Tono.