Bandung (ANTARA) - PT KAI Daop 2 Bandung mengungkapkan bahwa jalur kereta antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, yang merupakan jalur di mana tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya terjadi, kini sudah bisa dilalui dengan kecepatan maksimum sampai 90 km/jam.
"Pada pukul 15.10 WIB, Selasa ini, setelah dilakukan perbaikan intensif, jalur tersebut telah dapat dilewati KA dengan puncak kecepatan 90 km/jam," kata Manajer Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Layanan KA di Stasiun Garut kembali normal pascatabrakan KA di Bandung
Perbaikan jalur tersebut dilakukan secara intensif, kata Ayep, khususnya pada km 181+700 yang merupakan titik kejadian kecelakaan, dengan berbagai jenis pekerjaan meliputi perbaikan geometri, perbaikan angkat lestreng, perbaikan penambat rel, perapihan balas dan pekerjaan menggunakan mesin MTT (Multi Tie Tamper) selama dua malam.
"Berkat kesigapan dan kerja keras dari berbagai pihak, gangguan di jalur yang sempat mengganggu perjalanan KA, berhasil ditangani seluruhnya dan sudah bisa dilewati KA dengan puncak kecepatan maksimal di petak jalan tersebut," ucap Ayep.
Ayep mengatakan sebelumnya jalur di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka sudah dapat dinormalisasi oleh petugas dan dinyatakan aman oleh tim Jalan dan Jembatan Daop 2 Bandung pada Sabtu (6/1), pukul 06.30 WIB.
Kemudian jalur KA dilakukan uji coba dengan dua lokomotif dengan kecepatan 5 km/jam pada pukul 07.28 WIB.
Selanjutnya, KA pertama yang melewati jalur tersebut adalah KA Cikuray relasi Garut-Pasar Senen dengan kecepatan 20 km/jam yang berlaku untuk seluruh perjalanan KA baik KA Commuter Line relasi Padalarang-Cicalengka PP dan semua KA Jarak Jauh.
Kemudian pada Senin (8/1) pukul 12.00 WIB kecepatan mulai ditingkatkan dengan puncak kecepatan menjadi 60 km/jam.
"Sekali lagi Daop 2 Bandung mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menuntaskan proses evakuasi sehingga jalur dapat kembali normal," tutur Ayep.
Kecelakaan kereta api terjadi antara Kereta Api Turangga (Surabaya-Bandung) dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Padalarang-Cicalengka) di petak jalan antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
Dalam kecelakaan ini, PT KAI melaporkan ada empat korban meninggal dunia, yang terdiri atas masinis, asisten masinis pramugara, dan Polsuska yang tengah bertugas di kereta.
Kemudian, sedikitnya 33 orang mengalami luka-luka dan dibawa ke empat rumah sakit terdekat yakni RSUD Cicalengka, Rumah Sakit Edelweis, Rumah Sakit AMC, dan RS Santosa untuk mendapat perawatan.
PT KAI juga mengatakan bahwa sejumlah perjalanan kereta api via Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung direkayasa untuk memutar ataupun dibatalkan imbas kecelakaan tabrakan kereta ini.
Evakuasi dua kereta api nahas tersebut, disebut oleh PT KAI, telah berhasil dilakukan pada Sabtu (6/1) dini hari dan telah dinormalisasi serta dinyatakan aman dilewati dengan kecepatan terbatas oleh tim Jalan dan Jembatan Daop 2 Bandung pada pukul 06.30 WIB.
Baca juga: KAI tingkatkan SOP jalur Stasiun Haurpugur dan Cicalengka
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Daop 2: Haurpugur-Cicalengka bisa dilalui dengan kecepatan 90 km/jam
Jalur kereta Haurpugur-Cicalengka bisa dilalui dengan kecepatan 90 km/jam
Selasa, 9 Januari 2024 19:04 WIB