Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi menganggarkan dana sekitar Rp15 miliar untuk mengintervensi kenaikan harga bahan pokok pada 2024.
Noneng mengatakan Disperindag menyiapkan dana tersebut untuk melakukan intervensi berupa subsidi apabila terjadi kenaikan harga berbagai komoditas pokok, sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga.
"Dari Indag ada subsidi. Tahun depan Rp15 miliar untuk intervensi (kenaikan) harga tersebut," ujar Noneng dikonfirmasi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Disperindag Jabar awasi sentra penjualan parsel untuk Nataru
Sebagai intervensi lainnya, Noneng mengatakan Disperindag Jabar selalu rutin melakukan pengawasan terkait harga di 27 pasar yang ada di kota/kabupaten seluruh Jabar, dan hasilnya langsung dibahas di tingkat provinsi dan disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri setiap pekan.
"Salah satu tindak lanjutnya dengan operasi pasar di Cirebon dan Kota Tasikmalaya baru-baru ini, untuk pengendalian inflasi pada komoditas beras, minyak goreng, gula pasir, dan cabai," ucapnya.
Sejauh ini, kata Noneng, telah ada perbaikan harga khususnya pada komoditas beras dan cabai.
"Ada perbaikan, stabil tapi masih tinggi untuk beras. Cabai sudah menurun, Rp70 ribu yang asalnya sampai Rp100 ribu. Walaupun masih tinggi. (Lalu) gula pasir dan minyak goreng," katanya.
Dia mengharapkan harga komoditas ini akan semakin membaik dengan adanya panen, khususnya pada komoditas cabai.
"Minggu ini ada panen, mudah-mudahan akan menurunkan harga cabai," tuturnya.
Baca juga: Disperindag Jabar tarik 8 produk tak laik edar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disperindag Jabar anggarkan Rp15 miliar intervensi harga pada 2024
Disperindag Jawa Barat anggarkan Rp15 miliar intervensi harga pada 2024
Selasa, 19 Desember 2023 18:48 WIB