Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan masa transisi bencana kekeringan ditetapkan sudah berakhir, sehingga tidak lagi dilakukan pendistribusian air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak kemarau karena saat ini ketersediaan sumber air warga kembali normal setelah turun hujan.
"Masa transisi pemulihan bencana kekeringan ini sudah berakhir dan tidak dilanjutkan, jadi selesai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepuloh di Garut, Jumat.
Baca juga: Disparbud Garut: Pelaku wisata harus siap beri layanan terbaik sambut akhir tahun
Ia menuturkan Pemkab Garut selama musim kemarau menetapkan tanggap darurat bencana kekeringan dengan menerjunkan personel untuk mencari sumber dan memasok air bagi masyarakat.
Setelah masa tanggap darurat, kata dia, Pemkab Garut memberlakukan masa transisi bencana kekeringan, sampai akhirnya diputuskan bersama penanganan untuk daerah terdampak kemarau dihentikan pada Kamis (30/11/2023).
"Tidak ada lagi masa transisi kekeringan untuk bencana kekeringan," katanya.
Ia menyampaikan, keputusan masa transisi bencana kekeringan dihentikan karena saat ini sudah tidak ada lagi permintaan dari masyarakat untuk kebutuhan air bersih, karena sumber air warga sudah kembali tersedia.
Selain itu, kata dia, saat ini sudah memasuki musim hujan, dan hujan sudah turun merata di seluruh daerah Garut, sehingga tidak ada lagi daerah yang terdampak kekeringan atau kesulitan air.
"Intinya karena memang cuaca sudah hujan cukup merata, akhirnya masyarakat yang kekurangan air bersih akibat kekeringan ternyata sekarang sudah tidak ada lagi ya, kita sudah tidak lakukan lagi suplai air bersih kepada masyarakat," katanya.
BPBD Garut sebut masa transisi bencana kekeringan sudah berakhir
Jumat, 1 Desember 2023 18:45 WIB