Selangor, Malaysia, (ANTARA) - Universitas Tunku Abdul Rahman (UTAR) menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) Ilmu Sosial kepada Presiden Republik Indonesia ke-5 Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri di Kampus UTAR Sungai Long, Selangor, Malaysia, Senin.
Presiden atau Ketua Eksekutif UTAR Prof. Dr. Ir. Dato' Ewe Hong Tat mengatakan kontribusi Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri khususnya di bidang pendidikan telah menutup kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah di Indonesia, telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan ilmu pengetahuan, mendorong demokrasi dan keadilan sosial, serta mendorong perubahan sosial yang positif.
Kontribusinya yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemanusiaan merupakan prestasi yang dicita-citakan oleh para ilmuwan sosial.
Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), beliau memainkan peran penting dalam menentukan arah dan prioritas BRIN, lembaga utama yang bertanggung jawab untuk memajukan penelitian dan inovasi di Indonesia, ujar dia.
Kontribusi Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri terhadap pendidikan di Indonesia sangat besar, terutama melalui kepemimpinannya dalam mengesahkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru pada 2003.
Undang-undang itu telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan akses yang lebih besar terhadap pendidikan, termasuk bagi kelompok marginal.
Penganugerahan gelar Doktor Kehormatan Ilmu Sosial tersebut merupakan pengakuan atas prestasi Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri yang luar biasa, kepemimpinan visioner, dan dedikasinya yang tak kenal lelah dalam memajukan wacana sosial dan politik di Indonesia dan sekitarnya.
Ia mengatakan UTAR sangat bangga menganugerahkan gelar doktor kehormatan ini dan menyambut Prof Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri ke dalam civitas akademika UTAR.
Sementara itu dalam orasinya, Megawati mengatakan pemberian gelar Doktor Kehormatan di bidang sosial itu membawa perenungan pribadi yang mendalam bagi dirinya.
“Saya tentu sangat bersyukur atas penghormatan ini. Namun, tanggung jawab atas diterimanya gelar kehormatan ini membawa konsekuensi yang tidak ringan. Tidak hanya tanggung jawab akademik, namun juga tanggung jawab bagi masa depan dunia yang lebih baik, sejahtera, damai, dan berkelanjutan,” ujar dia.