Bandung (ANTARA) - PT Pindad (Persero) tengah fokus untuk memenuhi permintaan kendaraan taktis (rantis) ringan "Maung" dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam dua tahun ini.
Karenanya, kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, pihaknya belum bisa mengakomodir semua permintaan dari luar negeri atas produk terbaru perusahaan pertahanan negara ini.
"Untuk ekspor sebenarnya sudah banyak permintaan, tapi saat ini kami coba memenuhi dulu kontrak dari Kementerian Pertahanan, targetnya dua tahun," kata Abraham, di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Untuk kontrak tahap pertama, kata Abraham, Kemhan mengajukan permintaan sebanyak 5.000 unit mobil Maung yang diproyeksikan untuk penggunaan pejabat tinggi, pejabat menengah, sampai kebutuhan prajurit TNI.
"Saat ini kami sudah dapat kontrak tahap pertama 5.000 unit, nanti akan sampai 10.000. Untuk kontrak tahap pertama itu 5.000 unit targetnya dua tahun ke depan," ujarnya pula.
Sebanyak 50 unit produksi awal mobil Maung, kata dia, akan dipamerkan pada peringatan HUT TNI 5 Oktober 2023 mendatang yang akan dilanjutkan dengan produksi massal dengan target satu tahun mencapai 1.500 unit.
"Itu satu tahun 1.500 unit. Sehingga tahun kedua ya kami sudah 3.000 dan lanjut terus sampai dengan 5.000," ujarnya lagi.