Cipatat, Bandung Barat (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyampaikan bahwa pembukaan zona darurat pembuangan sampah baru dengan daya tampung 23 ribu ton sampah di kawasan TPA Sarimukti dilakukan secara hati-hati.
"Betul ada kekhawatiran akan terjadi kebakaran di (hutan) sebelahnya, karenanya kita asesmen dulu itu sebelum kita memutuskan akan dibuka. Jadi Insya Allah kita lebih berhati-hati dalam memilih lahan-lahan baru ini," kata Bey di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa.
Bey mengatakan bahwa pembukaan zona darurat pembuangan sampah dilakukan untuk mengatasi masalah sampah yang terjadi di Bandung Raya karena pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti menjadi terbatas akibat kebakaran.
Dia menekankan bahwa zona darurat pembuangan sampah kapasitasnya hanya 23 ribu ton sehingga pemanfaatannya bagi empat wilayah di Bandung Raya mesti diatur.
"Mohon juga masyarakat bersama-sama kita mengurangi sampah dari rumah, mulai memilah-milah sampah dari rumah. Kita biasakan, untuk yang organik juga dipisahkan," katanya.
Karena kebakaran di TPA Sarimukti belum juga padam, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberlakukan status tanggap darurat bencana kebakaran TPA Sarimukti dan mengambil alih penanganan kebakaran di fasilitas tersebut dari 12 sampai 25 September 2023.
"Bukan berarti dengan dua minggu nanti tinggal perpanjang, tidak. Yang pasti kita ingin (kebakaran) padam dalam dua minggu ini, tentunya dengan upaya kita bersama," katanya.
Bey mengemukakan bahwa tidak mudah memadamkan kebakaran sampah yang terjadi di TPA Sarimukti, karena tumpukan sampah di fasilitas tersebut sudah sangat tinggi.