Sementara, untuk pengolahan di kawasan, menggunakan bata terawang, rumah daun dan pengomposan open windrow.
"Adapun untuk rumah tanpa pekarangan, dapat diolah ke lokasi pengolahan sampah organik yang telah ditetapkan oleh kelurahan, atau bekerja sama dengan pihak ketiga," ucap Dudi.
Sementara itu, untuk sampah yang laku dijual, dapat diserahkan pada petugas pengumpul sampah ataupun diserahkan ke Bank Sampah.
Baca juga: Kota Bandung keluarkan BTT sikapi kebakaran TPA Sarimukti
"Sedangkan sampah lainnya (residu), untuk sementara dipadatkan dalam wadah karung di dalam persil rumah," ucapnya.
Dudi juga meminta masyarakat enahan sampah di rumah dalam waktu cukup lama.
"Untuk menghindari penumpukan sampah, lakukan pengurangan timbulan sampah dengan hindari penggunaan produk atau kemasan sekali pakai dan menggunakan produk atau kemasan yang dapat diguna ulang, termasuk dalam penyediaan dan penyajian jamuan kegiatan," tuturnya.
Kabar terakhir dari TPA Sarimukti, pengeboman air lewat udara untuk pemadaman kebakaran resmi dihentikan sejak Senin (4/9), dan diganti dengan usaha pemadaman lewat darat dengan cara pengurugan tanah.
Untuk titik api yang tersisa, akan dipetakan oleh petugas melalui udara dengan menggunakan drone. Luasan area yang terbakar di sana mencapai 16,5 hektare dengan tebal tumpukan sampah sekitar 50-70 meter.
Kondisi TPA Sarimukti sendiri dikabarkan masih diselimuti asap tipis dari zona 1, 2, 3 dan 4. Sumber utama kepulan asap dari zona 2, 3, dan 4.
Warga Bandung diminta pilah sampah karena angkutan terbatas
Rabu, 6 September 2023 16:09 WIB