Bandung (ANTARA) -
Capaian tersebut, kata Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yulistiani, adalah sekitar 55,14 persen dari target tahun 2023 ini sebesar Rp188 triliun.
"Terhadap realisasi tahun 2023 sampai semester satu, kita sudah mencapai 55,14 persen dari target yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menargetkan 188 triliun," kata Nining dihubungi di Bandung, Selasa.
Dia menyebutkan investasi sebesar Rp103,68 triliun tersebut, didominasi oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan menyumbang senilai Rp24,4 triliun (23,54 persen).
Lebih lanjut, Nining mengatakan hingga semester satu tahun ini, realisasi penanaman modal asing (PMA) yang justru mendominasi investasi di Jawa Barat dengan menyumbang Rp66,43 triliun sedangkan untuk kategori penanaman modal dalam negeri (PMDN) baru mencapai Rp37,25 triliun.
Nining mengatakan ada beberapa faktor yang membuat para investor asing maupun dalam negeri tertarik untuk berinvestasi di Jawa Barat salah satunya terkait infrakstruktur yang mendukung.
"Tingkat infrastruktur kita relatif lebih baik dibanding yang lainnya, konektivitas dari barat ke timur dari utara ke selatan relatif terhubungkan secara baik, baik lewat jalan tol ataupun jalan nasional," katanya.Selain itu, dia menyebutkan tentang sumber daya manusia yang cukup mendukung, dengan penduduk hampir 50 juta dan 70 persen memasuki usia produktif itulah yang membuat investor tertarik menanamkan modal di Jawa Barat.
"Ini merupakan suatu daya tarik tersendiri, karena ketersediaan tenaga kerja lokal sudah ada dan produktif, relatif untuk di Jabar ini tingkat produktivitas dari tenaga kerja kita itu cukup tinggi," kata dia.
Dengan capaian realisasi investasi sudah mencapai 55,14 persen, Nining optimistis investasi di Jawa Barat bisa mencapai target yang sudah ditentukan.
"Jadi kita cukup optimis untuk kemudian angka ketercapaian investasi ini bisa kita lakukan sesuai target yang diinginkan, bahkan melebihi kalau harapan kita," kata Nining.