Bandung (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat menyebutkan sekitar 856 ribu tenaga kerja terserap bekerja di daerah itu pada periode 2018-2023.
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Nining Yuliastiani mengatakan serapan tersebut menyusul capaian investasi Jabar yang terus memperlihatkan tren positif.
Baca juga: Pemprov Jabar dan Inggris kembangkan kerja sama peningkatan kapasitas SDM
"Realisasi investasi Jabar terus memperlihatkan tren positif di mana pada periode 2018 sampai 2023 mencapai Rp838,81 triliun, dan mampu menyerap tenaga kerja baru sebanyak 856,3 ribu orang," kata Nining di Bandung, Rabu.
Capaian tersebut, lanjut Nining adalah hasil dari arah kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkualitas dengan investasi merupakan kuncinya.
"Karena investasi merupakan pendorong paling penting untuk pembangunan. Maka, pengembangan investasi harus terus dilakukan," ucapnya.
Lebih lanjut, Nining mengklaim bahwa Provinsi Jawa Barat unggul dalam capaian realisasi investasi di Indonesia selama enam tahun berturut-turut.
Kendati begitu, Provinsi Jabar, kata dia, akan terus menggali potensi-potensi yang dimiliki untuk membuat sektor yang baru.
"Melihat apa yang terjadi pada tahun 2023, ada banyak hal yang dievaluasi dalam pengembangan ekosistem investasi di Jawa Barat," kata Nining.
Menurut Nining, pihaknya telah mengambil sikap untuk memberikan solusi dari tantangan yang akan dihadapi di tahun berikutnya, seperti tensi geopolitik, perubahan iklim, pandemi global dan digitalisasi.
"Saya lihat, jalan ke depan tidak mudah dalam meningkatkan investasi. Tantangan geopolitik, perubahan iklim, pandemi dan digitalisasi menjadi tantangan yang harus kami (pemerintah) lewati," ucapnya.