Program tersebut, kata dia, sudah dijalankan dengan menugaskan setiap ASN untuk memberikan intervensi langsung kepada 1.730 anak bersatus 'stunting', hasilnya cukup optimal dengan terjadinya penurunan kasus 'stunting' menjadi 845 anak.
Baca juga: Kota Tasikmalaya mulai laksanakan vaksinasi cegah diare dan serviks
Selain itu, lanjut dia, upaya mengoptmalkan penurunan angka kasus 'stunting' yakni Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama pemangku kepentingan lainnya sedang merancang program yang diberi nama Dapur Masyarakat Khusus Anak Stunting (Damaskus) untuk memenuhi asupan gizi bagi anak-anak.
"Bertujuan untuk memberikan makanan tambahan kepada anak stunting secara langsung berdasarkan angka kecukupan gizi yang telah ditentukan," katanya.