Bandung (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar meninjau salah satu pabrik obat mata di Kabupaten Bandung, Jawa Barat guna memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan industri farmasi dalam menyediakan produk yang aman bagi masyarakat.
“Karena industri farmasi ini dengan pemerintah perlu kerja sama, kita perlu lihat ada spesifikasi yang sangat mengembirakan dalam penilaian kami,” kata Taruna di Bandung, Kamis.
Baca juga: BPOM menemukan 55 kosmetik berbahaya selama November 2023-Oktober 2024
Dalam kunjungannya ke pabrik obat mata PT Cendo Pharmaceutical Industries Bandung, Taruna menjelaskan hal ini bertujuan untuk memastikan semua proses dari riset, produksi, hingga distribusi berjalan sesuai aturan yang ada serta mendorong inovasi dan potensi ekspor produk dalam negeri.
Dengan lebih dari 213 produk, kata dia, PT Cendo menghasilkan berbagai jenis obat, seperti obat tetes mata untuk glaukoma, antibiotik mata, dan anti-inflamasi.
Lebih lanjut Taruna mendorong adanya ekspor dalam industri farmasi, karena dampak harga obat di dalam negeri bisa lebih terjangkau serta mendukung program pemerintah dalam menurunkan harga obat.
“Sehingga saya berpikir dengan kunjungan kami ini ingin memotivasi untuk melakukan ekspor. Sementara produk-produknya sangat dibutuhkan bukan hanya di dalam negeri,” kata dia.
Selain itu, dia mengatakan kepentingan lain dari kunjungan ini yaitu BPOM sedang berupaya meningkatkan level akreditasi dari 3 jadi 4 serta berjuang memperoleh World Health Organization (WHO) List Authority/WLA.
Dengan diperolehnya akreditasi ini, maka status Indonesia akan sejajar dengan negara maju dalam pengawasan obat dan makanan.