Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, di Karawang, Jawa Barat, Sabtu, mengatakan di antara dampak El Nino ialah terjadi kemarau panjang yang berpotensi terjadinya kekeringan.
Dalam kondisi itu, petani akan kesulitan menanam padi karena terganggunya pasokan air.
Namun, Ade Cahya berharap para petani masih bisa mendapatkan pasokan air, agar mereka tetap bisa menanam padi.
Hal tersebut disampaikan agar penyaluran atau penyerapan pupuk subsidi tetap berjalan di tengah ancaman El Nino.
"El Nino akan berdampak pada penyaluran pupuk. Kondisi itu memungkinkan terjadi penumpukan stok pupuk. Jadi kita tetap berharap petani tetap menanam di musim kemarau, agar penyaluran pupuk tetap berjalan," katanya.
Meski diakui penyaluran pupuk akan terganggu jika petani tidak melakukan penanaman pada musim kemarau, namun pihak Pupuk Kujang akan tetap menjaga stok pupuk di gudang.
"Kami akan tetap menjaga dan mendorong agar stok ini tetap berada di gudang lini tiga yang ada di kabupaten/kota di wilayah Jabar dan Banten," kata Ade Cahya.
Sementara itu, memasuki musim tanam saat kemarau, Pupuk Kujang memastikan stok pupuk di wilayah Jawa Barat cukup dan aman.
Jumlah stok pupuk di wilayah Jawa Barat kini mencapai 82.643 ton, terdiri atas urea sebanyak 70.256 ton dan NPK mencapai 12.387 ton. Sedangkan di Provinsi Banten, jumlah total stok pupuk mencapai 10.861 ton urea.
VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Andi Komara menyampaikan pemerintah telah mengatur mekanisme penyaluran pupuk subsidi melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 4 Tahun 2023.
Baca juga: Serapan pupuk subsidi di Indramayu mencapai 64 persen
Baca juga: Penyerapan pupuk bersubsidi di Karawang di atas 50 persen
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgassus Polri paparkan temuan terkait pemantauan pupuk bersubsidi