Indramayu (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendata serapan pupuk subsidi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada semester pertama tahun 2023 sudah mencapai lebih dari 64 persen dari alokasi yang ditetapkan, baik untuk urea maupun NPK.
"Kami sudah menyalurkan pupuk subsidi jenis urea 64 persen, dan NPK 65 persen dari alokasi yang ditetapkan," kata Manajer Penjualan Jabar 1 Departemen Penjualan Wilayah 3A PT Pupuk Indonesia (Persero) Fajar Ahmad di Indramayu, Rabu.
Fajar mengatakan pada tahun 2023 alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Indramayu mencapai 113.937 yang terdiri dari pupuk urea sebanyak 70.488 ton dan pupuk NPK 43.449 ton.
Dari jumlah tersebut lanjut Fajar, penyerapan pupuk urea hingga semester pertama tahun 2023 mencapai 64 persen dari alokasi 70.488 ton atau sudah tersalurkan sebanyak 45.716 ton.
Sedangkan untuk pupuk subsidi jenis NPK dari alokasi 43.499 ton bagi petani di Kabupaten Indramayu periode tanak pada tahun 2023, telah terserap 28.262 ton atau 65 persen.
"Alokasi itu wajib kami penuhi. Kami optimis bisa tercapai karena serapan pupuk cenderung mengalami kenaikan, apalagi menjelang musim tanam Agustus-September 2023," tuturnya.
Fajar menuturkan, selain terus berupaya meningkatkan serapan dan penjualan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik juga terus menjaga stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh wilayah distribusinya.