"Secara umum, kinerja intermediasi LKM di Wilayah Cirebon per April 2023 yang tercermin dari pinjaman yang disalurkan mengalami kontraksi sebesar 5,46 persen yoy," tuturnya.
Fredly menambahkan, meskipun demikian, kinerja intermediasi lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) non badan wakaf mikro (BWM) yang diindikasikan oleh pembiayaan mengalami peningkatan sebesar 4,89 persen yoy menjadi Rp16,02 miliar.
Baca juga: OJK: Kredit bermasalah BPR di Cirebon tinggi capai 12 persen
"Sementara dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 19,03 persen yoy menjadi Rp17,56 miliar. Namun, profil risiko LKMS non BWM dari tingkat NPF masih cukup tinggi sebesar 12,74 persen," katanya.
Sejalan dengan LKM, kinerja intermediasi BWM yang tercermin dari pembiayaan disalurkan mengalami kontraksi sebesar 30,84 persen menjadi Rp112,43 juta. Namun demikian, profil risiko BWM masih terjaga dengan nilai NPF sebesar 4,65 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK: kredit bermasalah LKM di Cirebon tinggi
OJK sebut kredit bermasalah LKM di Cirebon tinggi
Senin, 3 Juli 2023 20:48 WIB