Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memberlakukan pembelajaran daring untuk sekolah terdampak gempa yang belum selesai pembangunan kurang dari 50 persen.
Sekretaris Disdikpora Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Selasa, mengatakan pemberlakuan metode daring agar pembelajaran lebih efektif terutama setelah libur pajang sekolah karena hingga saat ini dari 229 bangunan sekolah yang rusak, baru beberapa yang tuntas dibangun 100 persen.
Baca juga: PPDB 2023 jenjang SMP diutamakan jalur zonasi dan prestasi
"Jumlah sekolah yang tercatat di database telah rampung pembangunannya oleh Kementerian PUPR baru empat gedung sekolah SMP dan 15 gedung SD, sedangkan sisanya baru mencapai 50 persen dan 70 persen," katanya.
Oleh karena itu, katanya, sekolah yang belum tuntas dibangun hingga saat ini masih menjalani proses belajar mengajar serta ujian akhir semester di dalam tenda darurat yang disulap menjadi ruang kelas.
Sedangkan sejumlah sekolah yang sudah tuntas dibangun kembali oleh Kementerian PUPR ungkap Ruhli, sebagian besar masih menunggu penyerahan dari pihak pelaksana dengan target saat tahun ajaran baru sudah dapat digunakan seperti biasa.