Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebutkan bahwa Gerakan Pangan Murah Plus+ yang diselenggarakan di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Senin, untuk mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen.
"Ini langkah untuk mengurangi disparitas serta sebagai salah satu langkah pengendalian inflasi untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha," kata Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: DKPP Bandung: Harga telur tinggi sebab harga pakan naik
Gin Gin mengatakan kegiatan tingkat nasional yang juga dilakukan serentak di 342 titik dan 301 kota se-Indonesia dan disiarkan secara daring ini, bagi Kota Bandung adalah juga sebagai upaya menghadirkan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
"Tentunya ini untuk menstabilisasi pasokan dan harga pangan. Kenapa pasokan? karena ini mendekatkan akses distribusi dari distributor langsung ke konsumen, kemudian harganya pun mendapat subsidi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) sehingga lebih murah," ujarnya.
Ia berharap, kegiatan GPM Plus+ ini dapat menjadi wujud kehadiran pemerintah dalam melayani masyarakat mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga yang terjangkau.
"Selain itu meningkatkan kemampuan dan daya beli masyarakat dalam mengakses pangan dengan harga yang terjangkau," ujarnya.
Sementara itu, melalui siaran daring, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebutkan angka inflasi nasional pada Mei 2023 sebesar empat persen, yang terus menunjukkan penurunan dari periode sebelumnya, setelah berbagai usaha termasuk bisa mengendalikan harga di hari besar keagamaan.
"Bapak Presiden selalu menyampaikan kepada kita semua bahwa tidak boleh berpuas diri, tantangan ke depan tidak mudah. Tingginya harga pangan global menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama," ujarnya.
Pemkot Bandung sebut Gerakan Pangan Murah Plus+ kurangi disparitas harga
Senin, 26 Juni 2023 16:10 WIB