"Hal ini terjadi karena Perumda Air Minum Tirta Raharja melayani tiga wilayah administratif yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi sehingga jumlah pelanggannya tersebar," katanya.
Selain itu, lanjut dia, peningkatan jumlah penduduk yang pesat tidak diimbangi oleh jumlah kenaikan sambungan pelanggan juga menjadi faktor rendahnya cakupan pelayanan.
"Upaya yang dilakukan untuk menaikkan nilai cakupan pelayanan adalah dengan memaksimalkan potensi pemasaran, memanfaatkan peluang investasi baik dari APBN, APBD maupun Badan Usaha," ucapnya.
Oleh karena itu, ucap dia, pengembangan SPAM Wilayah Timur akan dilaksanakan dengan skema business to business sebagai usaha untuk memperluas cakupan pelayanan sesuai dengan target yang dicanangkan dalam SDG’s.
Dalam pelibatan swasta ini, Dadang mengharapkan adanya peningkatan kapasitas Infrastruktur, di mana pihak swasta menurutnya dapat berkontribusi dalam membangun atau memperluas jaringan pipa, membangun instalasi pengolahan air, dan memperbarui peralatan yang diperlukan.
"Kolaborasi dengan perusahaan swasta yang memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang ini akan membantu kita meningkatkan keandalan pasokan air dan mengurangi masalah seperti kebocoran pipa," ujarnya.
Dadang juga mengatakan melalui skema ini akan membantu memastikan keberlanjutan finansial dalam pengembangan sistem penyediaan air minum.