Kepala Sekolah TK Bumi Damai Indonesia Sugiati (52) mengaku kagum dengan pengorbanan Bripka Heri. Dia menilai sosok Bripka Heri sebagai pribadi luar biasa yang peduli dengan pendidikan dan kondisi lingkungan sosial.
Di sisi lain, salah satu wali murid, Wartini (35) mengaku anaknya yang bersekolah di TK Bumi Damai Indonesia menjadi lebih mandiri dan mendapat banyak ilmu. Dia merasa terbantu dengan kehadiran TK ini yang jaraknya tidak jauh dari kediamannya.
Tanah wakaf
Agaknya Bripka Heri telah membuktikan pepatah "Apa yang kau tanam, itu yang kau tuai". Ngadilah, sang pemilik bangunan yang menjadi lokasi berdirinya TK tersebut kemudian mewakafkan lahan miliknya seluas kurang lebih 200 meter kepada Bripka Heri untuk TK Bumi Damai Indonesia.
Ngadilah mengaku dirinya dan keluarga ikhlas mewakafkan tanah itu demi kemajuan TK tersebut. Dia ingin anak-anak sekitar Dusun Krambil tidak perlu jauh-jauh bersekolah ke TK di dusun lain. Selain itu, Ngadilah juga ingin TK Bumi Damai Indonesia dibangun menjadi permanen.
“Saya kasih tanah daripada nyewa. Besok dibangun, ya, Pak (Bripka Heri). Jangan ke mana-mana, kasihan anak-anak,” kata Ngadilah sambil menyeka air mata harunya.
Bripka Heri mengutarakan harapan yang sama. Ke depannya, ia ingin membuat bangunan permanen di tanah yang diwakafkan Ngadilah. Menurutnya, pengelolaan TK membutuhkan keseriusan. Oleh sebab itu, ia senantiasa menyisihkan waktu di sela pekerjaannya sebagai anggota Polri untuk mengurus TK tersebut.
Sejak angkatan pertama hingga ketiga, sekolah yang berjarak 1,5 jam dari pusat Kota Yogyakarta ini telah menampung 76 murid. Sementara itu, untuk tahun ajaran 2023/2024 jumlah siswa yang masuk adalah 31 orang. TK Bumi Damai Indonesia juga telah resmi terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, ditandai dengan telah didapatnya nomor Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kisah Bripka Heri Prasetyo dirikan TK gratis di pelosok Gunungkidul