Jakarta (ANTARA) - "Serem" itulah komentar gitaris dan pentolan band Sheila on 7, Eross Candra, tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Eross menuturkan penting adanya kebijakan yang membatasi pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berkaitan dengan dunia yang digeluti yaitu industri musik.
"Wah, (perkembangan AI) serem itu," kata Eross sambil tertawa saat diwawancarai ANTARA di sela-sela peresmian kantor baru Sony Music Entertainment Indonesia di CIBIS Park Jakarta, Senin.
Sang gitaris menilai bahwa saat ini, perkembangan AI secara kualitas belum pada taraf yang mengkhawatirkan. Meski demikian, ia beranggapan bahwa hal tersebut bukan berarti menggambarkan kondisi yang baik pada masa mendatang.
"Kalau dilihat dari progress-nya yang tadinya nggak ada, kemudian step pertamanya sudah seperti ini, ya mengancam sekali. Justru itu bahaya buat musisi sesungguhnya. Jadi, aku lebih setuju dengan beberapa pakar yang beranggapan bahwa kelihatannya teknologi AI harus dibatasi," selorohnya.
Lebih lanjut Eross berpendapat bahwa butuh kebijaksanaan setiap orang dalam memanfaatkan perkembangan AI yang terbilang amat pesat pada zaman sekarang.