"Semua orang bisa mengakses teknologi. Ada orang yang bertanggungjawab dan tidak dalam menggunakannya. Sama saja seperti media sosial kan, kalau dipakai untuk hal-hal tidak bertanggungjawab, jadi bumerang juga," paparnya.
Sebagai informasi, dalam industri musik global, salah satu album karya AI yang turut menghebohkan jagat maya beberapa waktu ini adalah "The Lost Tapes" milik band lancung Aisis. Band tersebut tak lain adalah tiruan sempurna dari supergrup legendaris Inggris, Oasis, salah satu band yang dikagumi seorang Eross Candra.
Oasis yang dinahkodai dua kakak beradik Noel dan Liam Gallagher, telah bubar jalan sejak tahun 2009 dan tak pernah kembali melakukan reuni hingga sekarang. Meski begitu, saat ini berembus kencang isu perihal kemungkinan bersatunya kembali band kebanggaan kota Manchester tersebut.
Wacana tersebut mengemuka lantaran keberhasilan klub sepakbola Manchester City dalam menjuarai Liga Champions, yang menjadi salah satu nazar dari vokalis Liam Gallagher untuk kembali membangun dinasti Oasis yang telah lama terkubur zaman.
Eross yang turut mengikuti perkembangan Oasis, mengaku tak terlalu berharap soal bersatunya kembali Noel dan Liam dalam bingkai Oasis. Meski begitu, ia amat yakin kelak kedua kakak beradik itu akan kembali akur dan menggelar reuni band produsen puluhan hits di antaranya "Wonderwall", "Don't Look Back In Anger", "D'You Know What I Mean", "Whatever", dan "Roll With It".