Bandung (ANTARA) -
Menurut Penjabat Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan hal itu kemungkinan besar terjadi jika usai kegiatan sub PIN Polio putaran dua pada tanggal 22-28 Mei 2023, ditemukan adanya risiko saat dilakukan sweeping pada tanggal 29-2 Juni 2023.
"Jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan, maka dapat dilakukan sub PIN putaran berikutnya atau Mop-up," kata Dikdik dalam keterangannya di Cimahi, Jawa Barat, Rabu.
Sub PIN Polio Kota Cimahi putaran kedua secara serentak ini, merupakan lanjutan dari program Sub PIN putaran pertama yang dilaksanakan serentak di seluruh Kelurahan pada April 2023.
Kegiatan tersebut, kata Dikdik, demi memastikan cakupan Sub-PIN Polio sesuai dengan target dan rencana dari Pemerintah Kota Cimahi yang berkomitmen untuk memutus rantai penularan virus polio.
"Seluruh balita di Kota Cimahi harus diimunisasi pada Sub-PIN polio sebanyak dua putaran, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya," tuturnya.
Kegiatan Sub-PIN Virus Polio ini, kata Dikdik, dilakukan untuk memastikan cakupan imunisasi vaksin polio guna menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang terpantau di Purwakarta pada 14 Maret 2023 silam.
Adapun sasaran Sub-PIN Polio putaran dua merupakan gabungan antara sasaran putaran satu dan sasaran baru yang ditemukan di lapangan (baik tamu/ pendatang/ bayi baru lahir), tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
"Target cakupan putaran dua ini sekurang-kurangnya adalah 95 persen," ucapnya.