Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dari Ohana Space, Annisa Mega Radyani, M. Psi., menilai produktivitas yang menurun setelah libur panjang, misalnya libur Lebaran, disebabkan tubuh sedang mengalami penyesuaian.
Annisa, saat dihubungi ANTARA, Jumat, mengatakan tubuh melakukan penyesuaian setelah melakukan aktivitas yang memberikan emosi positif, contohnya rasa nyaman, rileks, tenang, dan bersemangat, seperti berlibur, kemudian harus dihadapkan pada situasi yang bisa menimbulkan tekanan seperti bekerja atau sekolah.
Meski begitu, Annisa mengatakan bahwa menurunnya produktivitas setelah liburan adalah fenomena yang wajar dialami setelah berlibur dan hanya bersifat sementara karena fisik dan pikiran hanya butuh jeda waktu atau masa transisi untuk melakukan penyesuaian dalam menghadapi situasi yang dialami seseorang.
Psikolog Tika Bisono, M.PsiT, yang dihubungi secara terpisah, menjelaskan bahwa menurunnya produktivitas dalam diri setelah menjalani libur khususnya libur Lebaran atau mudik bisa disebabkan oleh lelahnya kondisi tubuh dan psikis setelah menghabiskan waktu di kampung halaman dengan mengikuti acara keluarga atau bepergian jauh untuk bersilaturahmi dengan kerabat.
Cara mengembalikan produktivitas setelah pulang berlibur
Meskipun menurunnya produktivitas setelah liburan adalah hal wajar, namun, seseorang tetap perlu melakukan hal-hal yang bisa membuat produktivitas dalam diri bisa muncul kembali. Annisa menganjurkan beberapa kegiatan yang bisa kita terapkan untuk mengembalikan produktivitas setelah berlibur.
Pertama bisa dimulai dengan melakukan hal-hal yang bersifat rutin dan tidak memberikan tekanan yang berlebihan seperti membuat rencana kegiatan atau mengerjakan kegiatan-kegiatan produktif sederhana seperti membersihkan kamar, memasak, hingga sekedar mengecek surel yang masuk.
Dengan mengerjakan kegiatan atau rutinitas sederhana, maka seseorang bisa lebih mendorong proses penyesuaian tubuh supaya berangsur-angsur bisa kembali produktif.
Kedua, menghabiskan satu hari terakhir di masa liburan dengan beristirahat untuk menurunkan kadar hormon yang intens diproduksi selama masa berlibur sehingga tubuh tidak kaget ketika kembali menjalankan rutinitas.