Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, menyebutkan bahwa Bendungan Kuningan di wilayah ini telah membantu dalam menjaga produktivitas padi melalui dukungan terhadap sistem pengairan lahan sawah.
“Bendungan ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki kapasitas tampung 25,9 juta meter kubik serta luas genangan 221,59 hektare,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah, di Kuningan, Senin.
Baca juga: Komunitas pecinta alam bentangkan Merah Putih di puncak Gunung Ciremai Kuningan
Ia menjelaskan bendungan tersebut telah menyuplai kebutuhan air untuk daerah irigasi di Kabupaten Kuningan, tepatnya kawasan Cileuweung dengan luas sawah sekitar 1.000 hektare.
Selain itu, kata dia, fasilitas ini juga berperan penting dalam penyedia air baku sebanyak 300 liter per detik, sarana budi daya perikanan dan dapat difungsikan sebagai pengendali banjir.
“Tidak hanya di wilayah kami, Bendungan Kuningan juga menjadi pusat pengairan untuk mengairi daerah irigasi Jangkelok di Kabupaten Brebes seluas 2.000 hektare,” ujarnya pula.
Menurut Wahyu, keberadaan bendungan ini telah memberikan dampak positif bagi sistem irigasi, meningkatkan efisiensi pengairan, serta mendukung sektor pertanian di wilayah sekitarnya.
Bila berkaca dari hasil panen di tahun 2023, Kabupaten Kuningan berhasil memaksimalkan luas panen sawah 52.014 hektare dengan tingkat produktivitas mencapai 61,87 kuintal per hektare.
“Dengan adanya pasokan air yang stabil dari bendungan ini, produktivitas pertanian diprediksi akan meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kesejahteraan petani,” katanya.