Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengintensifkan program pompanisasi dengan menyalurkan 495 unit pompa air untuk membantu petani menjaga produktivitas sawah di musim kemarau.
Bupati Indramayu Nina Agustina di Indramayu, Jumat, menjelaskan bantuan tersebut didistribusikan secara khusus bagi kelompok tani yang tersebar di seluruh kecamatan agar pengairan lahan sawah berjalan optimal.
Baca juga: 80 persen sawah di Indramayu sudah dipanen
Baca juga: 80 persen sawah di Indramayu sudah dipanen
“Bantuan pompa air ini disalurkan melalui jajaran Koramil 0616/Indramayu, untuk diberikan lagi pada kelompok tani yang tersebar di seluruh Kabupaten Indramayu,” katanya.
Dengan pompanisasi, kata dia, para petani bisa memanfaatkan sumber air permukaan yang tersedia seperti pada aliran sungai maupun embung untuk pengairan lahan sawah.
Nina menyebutkan saat pengairan dilakukan secara optimal, benih padi yang ditanam pada musim kemarau bisa tumbuh subur dan kualitasnya tetap terjaga.
“Kami pun sudah menyerahkan bantuan pada kelompok tani yaitu pompa air sebanyak 33 unit berukuran empat dan enam inch. Tujuannya untuk mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional,” ujarnya.
Ia menyampaikan program pompanisasi menjadi salah satu upaya pemerintah, guna mengantisipasi dampak yang disebabkan dari adanya perubahan cuaca pada lahan pertanian.
Nina mencontohkan pada tahun 2023, produksi komoditas pertanian di wilayahnya sempat terganggu akibat fenomena El Nino yang memicu terjadinya kekeringan hingga mengurangi kualitas tanaman.
Kendati demikian, kata dia, berkat sejumlah program yang diterapkan hasil panen petani di Indramayu kembali stabil dengan produksi padi sekitar 1,4 juta ton selama tahun tersebut.