Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengoptimalkan berbagai upaya strategis guna mencapai target produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 11.084.635 ton pada akhir 2024, sesuai instruksi pemerintah pusat.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan sejumlah langkah intensifikasi pertanian seperti pompanisasi, pengaturan jadwal masa tanam, serta sinkronisasi data produksi dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kami minta Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk memastikan data yang ada sinkron dengan BPS, sehingga langkah yang dilakukan benar-benar tepat sasaran,” kata Bey di Indramayu, Jabar, Senin.
Ia mengatakan kondisi sektor pertanian di Jabar saat ini sudah cukup baik, misalnya di kawasan Indramayu yang menjadi salah satu daerah sentra produksi padi terbesar di provinsi tersebut.
Bey menyebutkan panen raya di kabupaten tersebut, khususnya di Kecamatan Tukdana sudah sangat bagus dengan produktivitas hingga 8 ton GKG per hektare.
Menurut dia, hasil panen ini turut menjadi pemicu optimisme Pemprov Jabar dalam mencapai target produksi GKG tersebut.
Selain itu, pihaknya pun mengapresiasi keberadaan fasilitas penggilingan padi yang dekat dengan lahan sawah di wilayah itu, sehingga mempercepat proses produksi.
“Keberadaan penggilingan padi seperti ini sangat baik. Ini bisa menjadi contoh bagi gabungan kelompok tani (gapoktan) lainnya,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui tantangan di sektor pertanian masih cukup besar, salah satunya terkait kelangkaan pupuk.