Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bergerak menguat terbatas pada perdagangan di akhir tahun 2025.
Rupiah diproyeksikan diperdagangkan di kisaran Rp16.700-Rp16.770 per dolar AS, dengan sentimen global dan domestik yang relatif seimbang.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan penguatan rupiah dipengaruhi oleh faktor global, khususnya risalah hasil rapat bank sentral AS (The Fed) periode Desember yang masih membuka ruang penurunan suku bunga pada tahun depan.
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat di kisaran Rp16.700 - Rp16.770 dipengaruhi oleh faktor global di antaranya risalah hasil rapat the Fed periode December yang masih akan memberikan ruang penurunan bunga tahun depan kata Rully," katanya.
Dari sisi domestik, Rully menilai Bank Indonesia (BI) masih akan bersikap aktif di pasar valuta asing. Intervensi dinilai diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar hingga akhir perdagangan.
"Dari domestik, kemungkinan BI masih akan stand by di pasar untuk melakukan intervensi dan menjaga rupiah tetap kuat sampai akhir perdagangan," ujar dia.
Sementara itu, pengamat pasar uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menilai pergerakan rupiah hari ini cenderung terbatas seiring menurunnya aktivitas transaksi di penghujung tahun.
