Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang dan Indramayu, Jawa Barat (Jabar), dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Basuki mengatakan, dalam hal peningkatan produktivitas pertanian saat ini sudah ada irigasi fungsional seluas 6.473 hektare, melalui Bendung Kalianyar dan Bendung Sumurwatu.
“Dengan adanya Bendungan Cipanas, akan ada jaringan irigasi potensial seluas 2.800 ha, totalnya menjadi 9.273 hektare dan dapat meningkatkan pola tanam dari 120 persen menjadi 240 persen. Peningkatannya sekitar 2 kali hingga 2,5 kali tanam, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian,” ujar Basuki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Bendungan Cipanas termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini secara administratif berada di Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jabar.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menambahkan, Bendungan Cipanas dibangun mulai 2016 dan rampung pada 2023 dengan kapasitas tampung sebesar 250,8 juta meter kubik dan anggaran sebesar Rp2 triliun.
“Bendungan Cipanas dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 850 liter per detik. Terbagi di Kabupaten Sumedang 650 liter per detik dan Kabupaten Indramayu 200 liter per detik," ujar Bob.
Di samping itu, Bendungan Cipanas juga bermanfaat dalam reduksi banjir 701 hektare di Kecamatan Lohsarang dan Kecamatan Cantigi, serta potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro sebesar 3 megawatt.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PUPR: Bendungan Cipanas meningkatkan produktivitas pertanian