Keterampilan kerja
Bekal yang diberikan kepada narapidana tidak hanya terkait agama, tetapi juga keterampilan hidup, agar ketika sudah meninggalkan jeruji besi, mereka memiliki bekal mengais rezeki. Beragam keterampilan disediakan di Lapas Kelas I Kesambi, mulai dari menjahit, mengoperasikan mesin bordir, sablon, menganyam rotan, pangkas rambut, serta lainnya.
Mereka bukan sekadar bisa mengoperasikannya, melainkan sudah menghasilkan uang dari kegiatannya itu. Lapas Kesambi pun telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga.
Hasil produksi narapidana dapat dijualbelikan antara lembaga pemasyarakatan, seperti produk konveksi. Bahkan sudah ada yang sampai diekspor ke luar negeri, terutama untuk kerajinan rotan.
Kadiyono, Kepala Lapas Kelas I Kesambi, menyatakan lapas ini memang terkenal dengan adanya pabrik di dalamnya karena sejak zaman kolonial Hindia Belanda, terdapat pabrik tenun, dan sampai saat ini pun masih ada.
Akan tetapi, mesin tenun itu sudah tidak lagi dioperasikan karena telah termakan zaman sehingga ruangan tersebut kini digunakan untuk beragam kegiatan pekerjaan.
Kini di dalam ruangan tersebut dan berjejer mesin konveksi, seperti sablon, bordir, mesin jahit, serta tempat pengerjaan kerajinan lainnya.
Narapidana juga mendapatkan premi dari hasil kerjanya sehingga di dalam lapas tidak hanya mengandalkan dari keluarga, tetapi bisa menghasilkan rezeki.
Narapidana Lapas Kelas I Kembali yang berasal dari Bandung Dadang Sujono (32) mengaku dengan adanya pembekalan beragam keterampilan, membuat dirinya tidak jenuh selama menjalani hukuman.
Terpidana seumur hidup akibat terlibat kasud pembunuhan berencana itu mengatakan sangat terbantu dengan program yang diadakan pihak lapas, bahkan dirinya kini sudah bisa menghasilkan premi (uang) dari hasil kerjanya.
Spektrum - Membekali napi dengan agama dan keterampilan kerja
Oleh Khaerul Izan Selasa, 28 Maret 2023 16:54 WIB