Semua agama yang ada mengajarkan kebaikan, cinta, dan kasih sayang sehingga ketika semua berpegang teguh dan mengimaninya, mereka akan terhindar dari kealpaan yang berujung sengsara.
Begitu juga warga binaan yang berada di Lapas Kelas I Kesambi, Kota Cirebon, mereka dibekali ilmu agama, baik Islam, Kristen, Hindu, dan lainnya, sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Bagi narapidana yang beragama Islam, mereka mendapatkan beragam ilmu pengetahuan tentang agama, mulai dari bacaan Al Quran, ilmu fikih, tauhid, dan lainnya.
"Kami mempunyai program pemberantasan buta huruf Al Quran, yang mana narapidana mendapat bimbingan dari santri Ponpes Buntet, dan juga dari warga binaan yang sudah paham," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kesambi Kota Cirebon Kadiyono.
Metode yang digunakan dalam pengajaran narapidana juga mengadopsi sistem yang ada di pondok pesantren. Mereka nantinya akan mengikuti sesuai dengan kelas masing-masing, dan tingkatkannya akan disesuaikan dengan kemampuannya.
Pengajar dari Ponpes Buntet Cirebon Agung Firmansyah mengatakan sudah bekerja sama dengan Lapas Kelas I Kesambi selama 2 tahun dalam memberikan ilmu agama kepada para narapidana.
Metode yang digunakan sama persis dengan apa yang diajarkan di pesantren, bahkan ada sistem musyawarah. Pengajar dan narapidana akan berdiskusi terkait pengetahuan agama, seperti tauhid atau ketuhanan, ilmu fikih, akhlak, dan membaca Al Quran.
Metode tersebut diharapkan bisa menjadikan narapidana lebih baik dalam memahami, bukan sekadar mendengarkan ceramah, melainkan bisa berinteraksi satu sama lainnya.
"Setelah kami datang ke sini (lapas) ternyata banyak narapidana yang haus akan pengetahuan agama sehingga tidak bisa sekadar diberi ceramah," kata Agung di sela mengajar di Masjid At-Taubah Lapas Kelas I Kesambi.
Spektrum - Membekali napi dengan agama dan keterampilan kerja
Oleh Khaerul Izan Selasa, 28 Maret 2023 16:54 WIB