Bandung (ANTARA) -
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) meminta kepala cabang dinas pendidikan (KCD) untuk terus memantau perkembangan kasus 17 siswa SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang terbukti positif menyalahgunakan narkotika jenis tembakau sintetis.
"Sampai sekarang masih menunggu laporan dari Polres, sekarang saya minta dari cabang (Kepala Cabang Dinas Pendidikan/KCD) dinasnya melakukan pemantauan terus, dari sekolahnya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Yesa Sarwedi, di Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Polisi: 17 siswa di Bandung Barat positif narkotika tembakau sintetis
Pemantauan oleh KCD, kata Yesa, akan terus dilakukan karena hingga saat ini kasus 17 siswa SMAN 1 Lembang yang terjerat narkotika tersebut masih simpang siur dan pihaknya berharap kasus tersebut bisa selesai dalam waktu satu pekan ke depan.
"Karena informasi masih simpang siur. Karena kita punya target satu minggu setelah ini harus sudah selesai. Jadi diharapkan bisa clearnya. Siapa yang bermasalah, itu harus selesai, kalau ini kan masih belum jelas," kata dia.
Selain melakukan pemantauan, lanjut Yesa, Dinas Pendidikan Jawa Barat, juga akan meminta laporan detail terkait kasus tersebut kepada pihak terkait.
"Jadi bukan hanya memantau, tapi kalau ada kesalahan di level guru, harus tindak lanjuti. Kalau menyangkut siswa dan narkoba, kepolisian yang bisa menanganinya," kata dia.
Ketika ditanyakan apakah dalam waktu dekat, Dinas Pendidikan Jawa Barat, akan melakukan tes urine di sekolah-sekolah untuk mengantisipasi kasus serupa, Yesa menuturkan belum terpikir untuk menggelar tes urine dalam waktu dekat ini.