Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga tidak mempercayakan pembangunan rumahnya pada aplikator bayangan atau calo yang menjanjikan pembangunan rumah dengan cepat karena aplikator resmi di Cianjur hanya ada empat Rumbako, Domus, Riksa dan Risha.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, mengatakan aplikator resmi merupakan individu yang sudah memiliki sertifikasi keahlian di bidang pemasangan rangka baja ringan untuk mendirikan bangunan atau konstruksi, sedangkan aplikator bayangan tidak memiliki sertifikat dan izin resmi.
Baca juga: Bupati Cianjur pastikan syarat pencairan bantuan gempa lebih dipermudah
"Kami banyak mendapatkan laporan terkait aplikator bayangan yang sudah merugikan warga korban gempa di sejumlah desa terdampak, mereka memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan dengan cara melakukan penipuan modus membangun rumah," kata Herman.
Herman menjelaskan, modus pembangunan rumah korban gempa yang sudah menerima pencairan 40 persen, didatangi sejumlah oknum dengan iming-iming dana tersebut sudah dapat rumah dengan konstruksi tahan gempa, sehingga pemilik melakukan perjanjian bawah tangan.
Saat warga sudah memberikan uang sebesar 40 persen, oknum tersebut hanya membangun pondasi rumah dan menghilang, sehingga banyak warga yang melaporkan telah dirugikan aplikator bayangan. Sehingga pihaknya meminta warga untuk mempercayakan pembangunan rumah pada aplikator resmi.