Ia berharap upaya kerja sama antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi bisa mempercepat menurunkan kasus angka "stunting" di Kota Tasikmalaya dengan target tiga bulan ke depan di bawah rata-rata nasional.
"Tiga bulan ke depan bisa di bawah rata-rata nasional," katanya.
Rektor Unsil Tasikmalaya Nundang Busaeri mengatakan, saat ini pihaknya sudah ada yang menjadi orang tua asuh bagi 52 anak berstatus "stunting" di sekitar lingkungan kampus.
Baca juga: Sekda instruksikan setiap kantor di Kota Tasikmalaya pasang Payung Geulis
Selama tiga bulan ke depan, kata dia, akan memperhatikan kebutuhan makanan tambahan seperti susu, telur, dan makanan bergizi lainnya secara bertahap.
"Bantuan yang diberikan berupa makanan, tidak berupa uang, seperti susu, telur, dan makanan sehat, kami berikan setiap satu bulan," katanya.
Ia menambahkan Unsil Tasikmalaya juga akan melibatkan mahasiswa untuk melakukan pemantauan perkembangan anak asuh, sehingga perkembangannya terpantau dengan baik.
"Ini kami akan implementasikan, itu juga kan bisa jadi pelajaran bagi mahasiswa," katanya.
Perguruan tinggi di Tasikmalaya diminta bantu atasi "stunting"
Kamis, 9 Februari 2023 21:46 WIB