Jakarta (ANTARA) - Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman mewakili masyarakat korban banjir bantaran Sungai Cileungsi dan Cikeas, Jawa Barat, untuk menyampaikan aspirasi percepatan lanjutan normalisasi sungai kepada Komisi V DPR RI.
"Saya telah dihubungi Sekretariat Komisi V, akan menyampaikan kondisi terkini Sungai Cileungsi dan Cikeas, serta tuntutan masyarakat korban banjir yang meminta percepatan normalisasi sungai tersebut," kata Puarman yang dikonfirmasi di Bekasi, Rabu.
Menurut Puarman, aspirasi tersebut akan disampaikan pada agenda Kunjungan Spesifik anggota Komisi V DPR-RI ke Sungai Cileungsi dan Cikeas di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Kamis (9/2).
"Mereka akan melihat progres pengerjaan normalisasi sungai tersebut," katanya.
Puarman mengatakan, kunjungan yang diinisiasi oleh Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi juga melibatkan sejumlah anggota Komisi V lainnya.
Mereka didampingi pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurut Puarman, program normalisasi sungai pada tahun ini telah memasuki tahap studi Land Acquisition and Resetlement Action Plan (LARAP), yaitu kajian dampak sosial ekonomi melalui penyiapan lahan oleh Kementerian PUPR.
"Selanjutnya, penyiapan lahan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dan pekerjaan konstruksi dibiayai APBN melalui Kementerian PUPR," katanya.Terkait penyiapan lahan, kata Puarman, Tokoh Desa Bojongkulur Ambar Retnowati bertekad akan memperjuangkan anggarannya di Pemda Kabupaten Bogor.
Kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI merupakan kelanjutan audiensi Ketua KP2C dan Kepala Desa Bojongkulur ke Komisi V DPR RI beberapa waktu yang lalu.
Pasang CCTV
Sebelumnya, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) memasang tujuh unit kamera pengawas atau CCTV di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas yang berlokasi di Kabupaten Bogor dan Bekasi, Jawa Barat, untuk mendeteksi secara dini kejadian banjir.
"Petugas pemantau di hulu-hulu sungai untuk mengetahui tinggi muka air di hulu. Manfaatnya, enam jam sebelum banjir, masyarakat sudah bisa mendapat informasi dari KP2C yang itu dilakukan setiap hari," ungkap Ketua KP2C Puarman usai audiensi dengan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong Kabupaten Bogor, Rabu.
Menurutnya, pembiayaan pemasangan CCTV tersebut dilakukan secara mandiri dari donasi anggota KP2C.
Komunitas ini beranggotakan 32.000 warga korban banjir yang bermukim di sekitar aliran Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas dan Kali Bekasi. Sebanyak 50 persen di antaranya merupakan warga Kabupaten Bogor.
Puarman menyebutkan bahwa pihaknya masih membutuhkan lima unit kamera CCTV untuk memaksimalkan upaya deteksi dini saat musim hujan di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Hal ini menjadi penting karena terdapat 7.800 kepala keluarga (KK) di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KP2C wakili aspirasi percepatan normalisasi lanjutan Cileungsi-Cikeas