Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang sideaway (datar) di tengah pasar masih mencermati kebijakan pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE).
IHSG dibuka melemah 9,94 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.819,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,55 poin atau 0,06 persen ke posisi 931,7.
"Pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola sideway dengan potensi tekanan terbatas. IHSG berpeluang bergerak di kisaran 6.764 hingga 6.894," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, sentimen akan datang dari kebijakan pemerintah yang sedang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Salah satu revisi tersebut adalah mewajibkan eksportir untuk menahan DHE mereka selama tiga bulan di dalam negeri.
Selain itu pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis laporan kinerja emiten sepanjang tahun 2022 dalam beberapa waktu mendatang.
Sementara itu bursa Amerika Serikat (AS) melandai pada perdagangan tadi malam (25/1), merespon banyaknya laporan keuangan perusahaan yang di bawah ekspektasi.
Indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 0,03 persen ke 33.743,84,Indeks Nasdaq melemah 0,18 persen ke 11.313,36, dan Indeks S&P 500 turun 0,02 persen ke 4.016,22.