Sementara itu penggagas SICT Prof Yandi Andri Yatmo dan Prof Paramita Atmodiwirjo, sosok suami-isteri guru besar dari Klaster Perancangan Departemen Arsitektur FTUI terus berkolaborasi dengan ILUNI FTUI, ILUNI Arsitektur FTUI, APC-ILUNI UI serta FUSI Foundation.
Menurut Yandi Andri Yatmo, SICT merupakan sebuah inisiatif dari FTUI dalam rangka pemulihan kembali fasilitas pendidikan pasca bencana.
Ia menjelaskan program ini sejatinya telah diimplementasikan sejak tahun 2018 pada berbagai wilayah yang terdampak bencana, seperti Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat serta Palu, Sulawesi Tengah dengan total 8 lokasi sekolah.
Pada tahun 2019, lanjutnya, inisiatif bangunan SICT Tanggap Bencana ini secara tidak terduga memperoleh penghargaan internasional, yakni FuturArc Green Leadership Award.
Keunggulan dari proyek SICT sebagaimana dikemukakan oleh para juri FuturArc Green Leadership Award, terletak pada kepekaan dalam penggunaan material bangunan yang sederhana serta murah namun dapat menghasilkan rancangan arsitektur yang elegan.
SICT yang telah dibangun, kata dia, mengupayakan hadirnya lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak-anak melalui penyediaan beragam ruang untuk belajar dan bermain.
Selain itu, SICT mempunyai pendekatan khusus dalam perancangannya, yakni pertama, sistem Modular Perancangan berbasis modul yang fleksibel untuk penyesuaian terhadap kebutuhan ruang, kondisi site, dan ketersediaan material.
Kedua, Plug & Play hubungan antarunit kelas, ruang luar dan ruang lainnya dapat dikomposisikan sesuai program belajar.
Iluni FTUI dirikan sekolah tanggap darurat di Cianjur
Sabtu, 7 Januari 2023 14:50 WIB