Garut (ANTARA) - Sebanyak 69 rumah warga dilaporkan rusak seperti retak-retak dan pondasi bangunan miring dampak adanya pergerakan tanah yang melanda pemukiman warga di Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Ada rumah yang terdampak pergerakan tanah di Desa Pancasura pada beberapa bulan ke belakang hingga sekarang ada 69 rumah," kata Kepala Desa Pancasura, Tohibin membenarkan adanya dampak pergerakan tanah kepada wartawan di Garut, Selasa.
Baca juga: BPBD Garut sebut daerah utara rawan bencana angin puting beliung
Ia menuturkan pergerakan tanah di Desa Pancasura sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu yang pelan-pelan merusak rumah warga tersebar di beberapa kampung.
Semula, kata dia, kerusakan rumah warga di kawasan pergerakan tanah menimpa 53 rumah, kemudian dilaporkan saat ini bertambah menjadi 69 rumah.
Ia menyebutkan rumah warga yang baru dilaporkan terdampak pergerakan tanah yakni di Kampung Lebakmenak sebanyak tiga rumah, Kampung Gunung Batu sebanyak dua rumah, Kampung Ciarakoneng sebanyak tujuh rumah, dan Kampung Ciagra empat rumah.
"Yang dilaporkan baru sebanyak 16 rumah, jadi total keseluruhan sampai akhir tahun ini 69 rumah," katanya.
Ia menyampaikan tingkat kerusakan rumah dampak pergerakan tanah seperti muncul retak pada dinding tembok rumah permanen, sedangkan rumah semi permanen posisi bangunannya menjadi miring.
Selain merusak rumah, kata dia, ada juga jalan desa, maupun jalan lingkungan yang berada di area daerah aliran sungai terjadi retakan, ada juga yang ambles.
69 rumah rusak akibat pergerakan tanah di Garut
Selasa, 20 Desember 2022 16:32 WIB