"Pembekalan untuk tim survei dari mahasiswa hanya dilakukan selama satu jam untuk mengejar target percepatan pendataan rumah rusak akibat bencana, sehingga dalam pelaporan banyak terjadi kesalahan, sehingga kami akan melakukan verifikasi ulang," katanya.
Baca juga: BNPB: Tidak ada korban jiwa gempa Cianjur yang tidak terdata
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan bahwa pemerintah kabupaten akan menurunkan tim khusus untuk memverifikasi ulang data warga terdampak gempa yang akan menerima bantuan stimulan perbaikan rumah.
"Saya minta segera laporkan dan tim verifikasi ulang akan kembali mendata, sehingga warga yang rumahnya rusak mendapatkan bantuan sesuai dengan kondisi rumah yang sebenarnya," kata Herman.
Menurut Surat Keputusan Bupati Cianjur Nomor 360/KEP.391/BPBD/2022 pada tahap pertama bantuan stimulan disalurkan untuk membantu perbaikan 8.316 rumah yang rusak akibat gempa, yang meliputi 3.809 rumah rusak ringan, 2.543 rumah rusak sedang, dan 1.964 rusak berat.
Pemerintah memberikan bantuan stimulan Rp60 juta untuk perbaikan rumah rusak berat, Rp30 juta untuk perbaikan rumah rusak sedang, dan Rp15 juta untuk perbaikan rumah rusak ringan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Cianjur verifikasi ulang data rumah yang rusak akibat gempa