Cianjur (ANTARA) -
Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigadir Jenderal dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengidentifikasi jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berdasarkan DNA (Deoxyribose Nucleic Acid).
Sebelumnya, Tim DVI Polri mengidentifikasi jenazah korban gempa Cianjur, menggunakan sidik jari dan gigi, namun seiring perburukan kondisi jenazah di hari ke tujuh pasca gempa bumi maka digunakan metode berdasarkan DNA.
"Kami melalukan identifikasi berdasarkan DNA dan secepatnya akan kita lakukan. Pengambilan DNA di sini membandingkan DNA jenazah dengan DNA saudara kandungnya. Itulah yang jadi prinsip pengambilannya," kata dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan, di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad.
Nyoman Eddy mengatakan hingga Ahad (27/11), Tim DVI Polri telah menerima 160 kantong jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Sementara untuk Operasi DVI Polri yang mengidentifikasi korban meninggal, yang pada saat ini sudah kami laksanakan. Hari ini diterima dua kantong jenazah. Sehingga total sampai hari Ahad, 27 November 2022, Tim DVI sudah menerima 160 kantong jenazah, baik di RSUD Cimacam dan RSUD Sayang," kata dia.
Dari 160 kantong jenazah yang telah diterima oleh Tim DVI Polri, tujuh kantong jenazah belum berhasil diidentifikasi.
"Tapi barusan datang lagi satu kotak jenazah, baru saja, belum lima menit yang lalu. Itu dari daerah Cijedil (sekitar pukul 15.15 WIB tiba di pos post mortem DVI Polda Jabar, di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur) sehingga ada delapan sampai saat ini (jenazah yang belum teridentifikasi)," kata dia.
Selain itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyatakan hingga Ahad (27/11) sore, telah berhasil mengidentifikasi 145 jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Kami juga melakukan identifikasi terhadap korban gempa bumi yang meninggal dunia. Yang sampai saat ini telah teridentifikasi sebanyak 145 orang. Tim ini juga bergabung dari Provinsi Jabar dan RSUD (Sayang) Cianjur," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Suntana di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.
Pada kesempatan tersebut, Kapolda Jabar Suntana menjelaskan tentang kegiatan Satgas Kesehatan yang dilakukan oleh Operasi Aman Nusa II Polda Jabar Tahun 2022.
Kegiatannya meliputi pengecekan kesehatan terhadap korban yang luka karena gempa, baik luka ringan, luka sedang atau luka berat lalu menerima masyarakat yang terdampak dan berada di daerah pengungsian dan juga melakukan identifikasi terhadap korban gempa bumi yang meninggal dunia.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DVI Polri identifikasi jenazah korban gempa Cianjur berdasarkan DNA