Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Kehutanan Negara atau biasa disingkat menjadi Perum Perhutani mengerahkan 120 personel polisi hutan dan jajaran karyawan untuk mempercepat distribusi bantuan kepada korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sekretaris Perusahaan Perhutani Tedy Sumarto menuturkan pihaknya melakukan aksi cepat tanggap bencana dengan menjadikan kantor Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur sebagai posko satuan tugas (satgas) Bencana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jawa Barat untuk membantu korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Perhutani serta sejumlah BUMN bersinergi mengirimkan bantuan ke posko Perhutani untuk selanjutnya didistribusikan kepada masyarakat sekitar Kabupaten Cianjur yang terdampak bencana gempa bumi," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Bantuan yang diterima di posko Perhutani dari BUMN dan disalurkan berupa kebutuhan pokok serta sarana prasarana pendukung seperti sembako, pakaian, selimut, obat-obatan, tenda, terpal, genset, toilet portable, ambulans, alat berat dan kebutuhan lainnya.
Perseroan berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, BASARNAS, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri dan relawan untuk kegiatan pertolongan dan evakuasi korban.
"Keluarga besar Perhutani turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi para korban bencana ini. Semoga bantuan yang kami berikan bisa bermanfaat dan bisa meringankan beban saudara yang terdampak gempa di Cianjur," pungkas Teddy.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo telah mengguncang wilayah Cianjur pada Senin (21/11). Guncangan gempa itu menyebabkan banyak rumah runtuh dan pergerakan tanah.
Sejauh ini tercatat 272 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi di Cianjur, Senin (21/11). Dari 272 korban itu, sebanyak 165 jenazah sudah teridentifikasi dan 107 jenazah belum diketahui identitasnya.
Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengoordinasikan 58 perusahaan BUMN dalam penyaluran bantuan kepada korban atau pengungsi akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Dulu semua BUMN itu datang sendiri-sendiri, sekarang kita tidak memperbolehkan, tetapi dikonsolidasikan. Karena dalam situasi bencana ini ada kebutuhan yang diperlukan saat itu, ada yang dibutuhkan pascabencana. Jangan kita juga jadi mubazir," kata Erick di Posko Satgas Bencana BUMN, Desa Limbangansari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Relawan Balad Erick Thohir salurkan bantuan bagi korban gempa Cianjur
Ia mengatakan penyaluran bantuan perlu dikoordinasikan guna bantuan yang disalurkan benar-benar merupakan yang dibutuhkan pengungsi. Sehingga, tidak ada wilayah bantuannya melimpah, ataupun kekurangan.
Satgas Bencana BUMN telah hadir sejak hari pertama, Senin (21/11), setelah kejadian gempa. Satgas Bencana BUMN memang sudah beberapa kali terjun ke lokasi bencana, di antaranya bencana erupsi Gunung Semeru, dan kebakaran di Kampung Baduy, Lebak, Banten, tambahnya.
Dari 137 desa yang terdampak, menurut dia Posko Satgas Bencana BUMN difokuskan untuk menjangkau 40 desa. Di posko-posko tersebut, pihaknya menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, petugas kesehatan, tenda pengungsian, hingga kegiatan pemulihan trauma bagi anak-anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perhutani kerahkan 120 polisi hutan untuk bantu korban gempa Cianjur