Bali (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan segala pembahasan dalam pertemuan KTT G20 tidak boleh mengalami kegagalan, guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
“Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” tegas Jokowi di hadapan para pemimpin dan delegasi negara-negara G20, dalam pidato pembukaan KTT G20 Sesi I yang akan membahas kondisi ekonomi global, ketahanan pangan, dan energi, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Selasa.
Kepala Negara menekankan sebagai Presiden G20, Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan yang sangat dalam dan sangat lebar.
Namun, kata Presiden, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika semua pemimpin dan delegasi, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
Pada kesempatan itu Presiden juga mencermati persoalan pupuk yang saat ini menjadi perhatian dunia, yakni soal pupuk.
Kepala Negara menekankan agar persoalan pupuk tidak disepelekan, karena jika tidak segera diambil langkah konkret, agar persediaan tercukupi dan harga terjangkau, maka tahun 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.
Krisis dapat semakin memburuk menjadi krisis pasokan pangan, karena kelangkaan dan mahalnya harga pupuk dapat meningkatkan harga pangan di berbagai belahan dunia.
“Bagi 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan tertinggi akan menjadi kondisi yang sangat serius,” kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo di hadapan para pemimpin dan delegasi Group of Twenty (G20) di Bali, Selasa, menekankan kembali bahwa dunia saat ini tengah mengalami tantangan luar biasa.
“Dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi COVID-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi,” kata Presiden Jokowi.
Dia menyampaikan dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa mata seluruh dunia tertuju pada Forum G20. Dia menegaskan KTT G20 harus berhasil dilaksanakan dan tidak boleh mengalami kegagalan, guna menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
Presiden RI Joko Widodo berharap G20 dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif di tengah global sedang menghadapi situasi sulit seperti saat sekarang ini.
“Indonesia berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif,” katanya.
Presiden mengatakan di tengah situasi sangat sulit G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian yang konkrit demi pemulihan global melalui berbagai upaya. Upaya itu di antaranya dengan menyiapkan dana dalam menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund dan membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust.
G20 juga mendorong percepatan pencapaian program tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
Tak hanya itu, G20 pun berusaha menghasilkan ratusan kerja sama konkrit serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih maju dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.
“Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata,” tegas Presiden.
Presiden menambahkan G20 harus turut memperlihatkan kepada dunia bahwa anggota yang merupakan kelompok dari 20 ekonomi terbesar dunia ini dapat bersikap bijak dan memikul tanggung jawab sekaligus menunjukkan jiwa kepemimpinan.
“Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi tegaskan KTT G20 tidak boleh gagal