"Ini dimainkan oleh kelompok-kelompok yang senantiasa ingin merusak tatanan nilai kehidupan bangsa dan bernegara," ujarnya.
Kelompok tersebut, lanjut dia, selalu menjadikan perlawanan pemahaman ideologi mereka dengan Pancasila sebagai ideologi atau dasar negara Indonesia.
Menurut dia, yang menjadi masalahnya lagi menjelang tahun politik 2024 sudah ada gejala dari kelompok radikal tersebut untuk melakukan show of force (unjuk kekuatan) mereka.
Hal itu, kata dia, dengan langkah-langkah seperti tablig, pengajian tablig dengan menggerakkan kelompok-kelompok atau komponen masyarakat yang tidak mengerti.
Amir mengungkapkan bahwa mereka menggunakan dalih olahraga dan dalih ukhuwah islamiah. Adapun simbol-simbol yang dimainkan adalah simbol-simbol kekerasan, benderanya yang dibawa juga bendera simbol-simbol yang ada simbol pedang dan sebagainya.
Hal itu, menurut Amir, kalau dibiarkan tentunya akan menjadi permasalahan bagi anak-anak muda serta kalangan yang lain.
Di sisi lain, kata dia, masih banyak komponen masyarakat yang tidak tahu dan tidak sadar mengenai bahaya, dampak, atau dahsyatnya paham radikal dan terorisme yang mengatasnamakan Islam ini jika membiarkan berkembang.
Radikalisme dan terorisme adalah musuh negara dan agama
Sabtu, 5 November 2022 7:25 WIB