Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, merelokasi 7 keluarga warga Kampung Cikadondong, Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi yang rumahnya rusak berat dan nyaris ambruk akibat pergerakan tanah yang terus meluas.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Jumat, mengatakan akibat pergerakan tanah jalan penghubung antardesa yang membentang di wilayah tersebut, tidak dapat dilalui kendaraan roda dua atau roda empat karena amblas dengan ke
dalaman sekitar satu meter.
"Curah hujan yang cukup tinggi sejak satu pekan terakhir, membuat pergerakan yang yang sudah terjadi sejak Rabu (26/10/2022) terus meluas dan semakin dalam. Akibatnya 3 rumah terancam dan 4 rumah lainnya rusak berat, sehingga 7 keluarga yang terdiri dari 26 jiwa terpaksa diungsikan," katanya.
Puluhan jiwa diungsikan ke tempat yang dinilai aman dari pergerakan tanah sambil menunggu lokasi relokasi yang akan disepakati bersama dengan pemerintah desa setelah berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur. Pihaknya mendata hingga Jumat petang, pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam.
Sehingga rumah yang terdampak mulai dikosongkan karena rawan ambruk dan ketika malam pemilik diminta untuk mengungsi ke tempat aman terutama ketika hujan kembali turun lebat dengan intensitas lebih dari dua jam. "Kondisi rumah mulai miring dan retak di bagian lantai dan dinding sehingga rawan ambruk," katanya.