Bandung (ANTARA) - PT Bio Farma berupaya terus mengembangkan vaksin COVID-19 IndoVac agar bisa digunakan untuk dosis vaksinasi penguat dan dosis vaksinasi bagi anak.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan upaya dilakukan agar vaksin IndoVac itu bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, dia pun menggandeng peneliti dari berbagai universitas untuk melakukan uji klinis lanjutan.
"Terlihat data ilmiah IndoVac memiliki keamanan yang baik, memiliki efektivitas yang lebih bagus dari vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80 persen, serta halal," kata Honesti di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Dia menjelaskan, vaksin IndoVac saat ini sudah mendapatkan use emergency authorization (EUA) atau izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksinasi primer dosis satu dan dua bagi masyarakat usia dewasa atau 18 tahun ke atas.
Setelah itu, Bio Farma juga menurutnya telah melaksanakan uji klinis IndoVac untuk digunakan sebagai vaksinasi dosis penguat pada 1 September hingga 10 Oktober 2022. Menurutnya hasil uji klinis itu telah diajukan kepada BPOM untuk ditinjau kelayakannya sebagai dosis penguat.
"Bio Farma kini menunggu keputusan BPOM untuk EUA vaksin IndoVac booster dewasa yang diharapkan keluar akhir Oktober 2022," kata dia
Kemudian uji klinis IndoVac juga dilakukan untuk pengguna vaksinasi terhadap anak usia 12-17 tahun. Uji klinis untuk kategori tersebut menurutnya telah berlangsung sejak 6 Oktober 2022.
Honesti menjelaskan vaksin IndoVac yang telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo itu merupakan produk buatan putra-putri terbaik bangsa, khususnya kaum muda. Sehingga vaksin itu diharapkan bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
"Selanjutnya, kalau memang diperlukan, kami siap melakukan uji klinis vaksinasi untuk anak usia 11 tahun ke bawah," kata Honesti.
Bio Farma kembangkan IndoVac agar bisa digunakan penguat dan anak
Sabtu, 15 Oktober 2022 18:27 WIB