"Jadi semangat UU Nomor 6 Tahun 2014 untuk membangun, memandirikan dan mensejahterakan desa, direspon oleh Pemprov Jabar melalui 12 prioritas yang dikemas dalam Program Gerbang Desa dengan mengacu pada IDM sebagai bahan rujukannya," katanya.
Dikcy menuturkan, saat ini keberhasilan pun telah ditorehkan dan mampu mengentaskan jumlah desa tertinggal yang berjumlah 929 desa pada 4 tahun lalu.
Hal tersebut mengantarkan Provinsi Jabar menempati peringkat ketiga IDM, termasuk salah satu provinsi dengan Zero Desa Tertinggal.
Baca juga: Ridwan Kamil resmikan Pasar Rakyat Jabar Juara di Depok
"Kalau secara hitung-hitungan dari target 5.000 desa mandiri secara nasional, Jabar telah memberikan kontribusi seperlimanya. Saat ini seluruh kabupaten sudah berstatus maju. Dan hanya Kota Banjar dengan status mandiri, karena semua desanya berstatus mandiri," kata dia.
Ia mengatakan, terdapat desa 10 di Provinsi Jabar dengan nilai IDM tertinggi, yakni Desa Panjalu (Kab Ciamis), Desa Lengkong (Kab Bandung), Desa Dayeuh, Desa Bojong Kulur, Desa Pondok Udik, Desa Bojonggede (Kab Bogor), Desa Bungursari, Desa Wanakerta (Kab Purwakarta), dan Desa Pangandaran (Kab Pangandaran).
"Dan khusus Desa Panjalu, juga masuk dalam 10 besar desa mandiri secara nasional," kata Dicky.
Meskipun status desa di Provinsi Jabar masuk dalam kategori maju secara rata-rata, tetapi dari indeks komposit ekonomi masih terbilang rendah.