Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau dampak tanah longsor serta menyerahkan bantuan bagi warga yang terdampak tanah longsor di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.
Bantuan yang diserahkan kepada korban tanah longsor antara lain air mineral, bahan pangan, perlengkapan bayi, dan matras.
Baca juga: BPBD Ciamis siagakan personel untuk bantu korban bencana di Cihaurbeuti
"Mohon maaf bila bantuan yang diberikan belum memenuhi (semua kebutuhan), tapi inilah bentuk perhatian dan silaturahim kami kepada masyarakat yang terdampak bencana," kata Uu ketika dihubungi dari Kota Bandung, Rabu.
Uu mengatakan bahwa pemerintah provinsi segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh warga terdampak bencana alam dengan menggelar pertemuan untuk membahas upaya meminimalkan kemungkinan bencana serupa berulang.
"Permintaan jalan, akan kita sampaikan, kebetulan (jalan) milik kabupaten, nanti akan dikoordinasikan, dicatat. Air bersih untuk sementara akan dikirim pakai tangki. Selanjutnya, yang melibatkan BBWS, saya akan langsung rapat kembali dengan mereka supaya tertangani segera," katanya. Ia mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten, Dinas Sosial, Taruna Siaga Bencana, dan para relawan bahu membahu menangani dampak tanah longsor di wilayah Ciamis.
BPBD Kabupaten Ciamis melaporkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil pada Minggu (11/9) malam menyebabkan tanah longsor di bagian wilayah Ciamis.
Baca juga: Wagub Jawa Barat serahkan bantuan untuk pelajar korban tabrak lari di Ciamis
Menurut data BPBD, bencana tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti.
Bencana tanah longsor, menurut BPBD, berdampak kepada 28 keluarga yang terdiri atas 88 jiwa di Desa Sukahurip dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, serta memaksa beberapa warga Desa Sukamaju mengungsi ke masjid yang berada tidak jauh dari permukiman.
Bantuan yang diserahkan kepada korban tanah longsor antara lain air mineral, bahan pangan, perlengkapan bayi, dan matras.
Baca juga: BPBD Ciamis siagakan personel untuk bantu korban bencana di Cihaurbeuti
"Mohon maaf bila bantuan yang diberikan belum memenuhi (semua kebutuhan), tapi inilah bentuk perhatian dan silaturahim kami kepada masyarakat yang terdampak bencana," kata Uu ketika dihubungi dari Kota Bandung, Rabu.
Uu mengatakan bahwa pemerintah provinsi segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan oleh warga terdampak bencana alam dengan menggelar pertemuan untuk membahas upaya meminimalkan kemungkinan bencana serupa berulang.
"Permintaan jalan, akan kita sampaikan, kebetulan (jalan) milik kabupaten, nanti akan dikoordinasikan, dicatat. Air bersih untuk sementara akan dikirim pakai tangki. Selanjutnya, yang melibatkan BBWS, saya akan langsung rapat kembali dengan mereka supaya tertangani segera," katanya. Ia mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten, Dinas Sosial, Taruna Siaga Bencana, dan para relawan bahu membahu menangani dampak tanah longsor di wilayah Ciamis.
BPBD Kabupaten Ciamis melaporkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil pada Minggu (11/9) malam menyebabkan tanah longsor di bagian wilayah Ciamis.
Baca juga: Wagub Jawa Barat serahkan bantuan untuk pelajar korban tabrak lari di Ciamis
Menurut data BPBD, bencana tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti.
Bencana tanah longsor, menurut BPBD, berdampak kepada 28 keluarga yang terdiri atas 88 jiwa di Desa Sukahurip dan Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, serta memaksa beberapa warga Desa Sukamaju mengungsi ke masjid yang berada tidak jauh dari permukiman.