Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus menggenjot tes Infeksi Menular Seksual (IMS) pada warga yang berisiko tertular atau menularkan HIV/AIDS pada orang lain yang masih rendah, sehingga mereka dapat terdata seluruhnya dan terdeteksi keberadaan-nya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur dr Frida Laila Yahya di Cianjur, Sabtu mengatakan, sudah memiliki program jangka panjang termasuk melakukan IMS di seluruh wilayah setempat dengan target per tahun lebih dari 47 ribu orang.
"Berbagai kendala kita temukan di lapangan, termasuk letak geografis yang sulit dijangkau, sehingga untuk tes IMS terutama HIV/AIDS, tahun ini baru tercapai sebanyak 12.177 orang atau sekitar 25,6 persen dari target," katanya.
Sedangkan kendala lainnya, banyak penderita yang menutup diri ketika mengetahui dirinya terpapar HIV/AIDS, sehingga upaya pendataan dan penanganan cukup sulit dilakukan. Untuk meningkatkan kesadaran warga dalam menjalani tes, pihaknya akan melibatkan berbagai kalangan warga termasuk tokoh agama.
Pembinaan melalui tokoh agama akan dilakukan sebagai upaya pencegahan sehingga warga dapat menghindari perilaku yang dapat menularkan atau tertular HIV/AIDS seperti seks bebas dan penggunaan alat suntik narkoba berulang-ulang atau bergantian.
"Kami akan melibatkan alim ulama dan tokoh agama dalam menyosialisasikan pentingnya melakukan tes IMS agar terhindar dari virus mematikan yang sampai saat ini belum ditemukan obat-nya itu, termasuk melibatkan MUI," katanya.
Termasuk melibatkan tenaga kesehatan di masing-masing puskesmas yang ada di Kabupaten Cianjur, untuk melakukan deteksi dini terhadap warga yang rentan tertular dan menularkan, sehingga dapat dilakukan penanganan cepat agar tidak terus meluas melalui tes IMS.
"Kita gencarkan seluruh tenaga kesehatan di puskesmas untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap mereka yang ditemukan sudah terpapar atau yang baru terpapar serta melakukan pendataan, sehingga keberadaan mereka memudahkan dalam penanganannya," katanya.