Semoga upaya ini senantiasa menjadi berkah bagi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu penghambat jalannya BIAN adalah masyarakat yang kurang aware terhadap imunisasi pada anak dikarenakan pandemi.
Berdasarkan data yang dipaparkan UNICEF Indonesia, terjadi penurunan cakupan imunisasi yang signifikan sejak pandemi COVID-19.
Ada sekitar satu juta bayi yang tidak atau belum mendapatkan imunisasi lengkap selama setahun dalam rentang waktu 2019 hingga 2021 di Indonesia.
Baca juga: Jawa Barat targetkan 3,4 juta balita diimunisasi campak rubella
Baca juga: Jawa Barat targetkan 3,4 juta balita diimunisasi campak rubella
Sedangkan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Jabar Ryan Bayusantika Ristandi, ada beberapa kendala di masyarakat pada imunisasi Campak Rubella.
"Untuk daerah perkotaan, di antaranya karena kesibukan orang tua balita yang tidak sempat membawa anaknya ke tempat imunisasi," ujar Ryan.
Selain itu menurut Ryan, masih juga ada kekhawatiran dari orang tua akan dampak dari suntikan ganda pada imunisasi kali ini.
"Mereka masih khawatir dampak terhadap anaknya karena ada treatment double injection atau suntikan ganda. Padahal sudah kita jelaskan tidak akan berdampak," katanya.