Dia menuturkan capaian pendapatan daerah yang melampaui target walaupun hanya dua persen, menunjukkan setidaknya ada pertumbuhan ekonomi walaupun dilanda pandemi COVID-19.
"Saat pandemi, itu turunnya lumayan cukup banyak ya. Dari yang awalnya targetnya Rp45 triliun, lalu diturunkan lagi menjadi Rp40 triliun kemudian diturunkan," kata diam
Oleh karena itu, kata dia, yang disebut pendapatan bukan hanya dari pendapatan asli daerah saja namun juga dari pusat kan menurun yakni ekonominya secara nasional.
"Namun, untuk menggenjot pendapatan memang dari PAD (Pendapatan Asli Daerah). PAD ini kuncinya, ada di Bapenda. Kemarin kita menargetkan dari 2021 tapi prognosisnya baru awal Juli. Yang pasti pendapatan itu memang mayoritas berasal dari PAD," kata Ineu.