Sementara, salah seorang warga Kampung Rawakalong Aden Mudri mengatakan gelombang tinggi tersebut mulai masuk ke permukiman warga pada Minggu, (3/7) sekitar pukul 09.00 WIB, bahkan volume air laut yang masuk terus bertambah sehingga menyebabkan rumah tetangganya jebol dan rusak berat.
"Tetangga saya yang rumah rusak berat sudah mengungsi ke sanak keluarganya dan kami di sini terus bersiaga khawatir gelombang laut terus meninggi sehingga mengancam keselamatan masyarakat," katanya.
Indormasi yang diperoleh dari BMKG melalui rilisnya pada Minggu mengeluarkan surat peringatan dini gelombang tinggi bagi beberapa wilayah di perairan selatan Samudera Hindia, khususnya di bagian selatan Jawa salah satunya Kabupaten Sukabumi.
Dari hasil pendataan BMKG tinggi gelombang di perairan selatan Kabupaten Sukabumi mencapai 4 sampai 6 meter dan diperkirakan fenomena alam
akan terjadi hingga Selasa, (5/7), sehingga masyarakat yang tinggal di daerah pesisir diminta waspada.
Sebelumnya puluhan perahu nelayan yang ditambatkan di Pantai Minajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat rusak berat dan hilang karena diterjang gelombang tinggi pada Selasa, sehingga mayoritas nelayan setempat tidak bisa melaut saat ini.
"Dari data sementara jumlah perahu yang berada di Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade rusak berat, karam, maupun hilang mencapai 71 unit. Untuk rinciannya yakni hilang sebanyak 36 unit dan rusak berat sekitar 35 unit dan kemungkinan jumlahnya masih akan terus bertambah," kata salah seorang pemilik perahu yang beroperasi di Pantai Minajaya, Ambari, di Sukabumi, Selasa.
Puluhan rumah di Pantai Palabuhanratu terdampak gelombang tinggi
Senin, 4 Juli 2022 8:17 WIB